PROGRAM PUSAT ZAKAT UMAT (PZU) DAN KAMPANYE YANG DILAKUKAN

HEGEMONI TEKNOLOGI DIMILENIUM BARU



(Menapaktilasi Dominasi Teknologi pada Masyarakat Abad 21)


Jika kita sejenak merenung dan mencoba bertamasya dengan waktu pergi ke masa lalu dan melihat bagaimana manusia dahulu hidup, dan menarik garis lurus dari titik tersebut sampai titik bagaimana manusia hidup di zaman sekarang, kita akan melihat perkembangan yang menakjubkan. Banyak hal akan kita lihat dari berbagai aspek salah satunya adalah aspek komunikasi. Dari titik awal tadi sampai titik kehidupan manusia pada saat ini, proses komunikasi antar manusia mengalami perubahan fantastis yang menurut Marshall McLuhan dilalui dalam empat era yaitu tribal age (era suku atau purba), literate age (era literal/huruf), a print age (era cetak) dan electronic age (era elektronik).
Tribal age (era suku atau purba), pada era ini proses komunikasi lebih mengedepankan indra pendengaran karena komunikasi yang terjadi hanya berbentuk narasi atau pengisahan suatu cerita yang biasanya diwariskan oleh orang dewasa kepada yang lebih muda atau orang tua kepada anaknya. Era itu mulai memudar setelah ditemukannya simbol-simbol atau huruf yang menjadi alat baru dalam proses komunikasi (literate age/era literal atau huruf). Indra pendengaran tidak lagi menjadi fokus utama karena adanya tulisan-tulisan yang dibuat dan tertulis di batu, tulang, kulit hewan dan lain sebagainya sehingga indra penglihatan cenderung lebih dominan dalam proses komunikasi. Kemudian karena telah terciptanya simbol-simbol dan huruf-huruf tersebut mendorong manusia melahirkan inovasi dalam memperkaya tulisan-tulisan tersebut yang kemudian mengilhami munculnya mesin cetak (a print age/era cetak). Pada era ini tulisan-tulisan semakin mudah untuk digandakan dan disebar luas yang menjadikan manusia lebih bebas lagi dalam berkomunikasi. Era selanjutnya adalah era elektronik (electronic age) yang ditandai dengan ditemukannya telegraf yang berefek domino dengan munculnya alat-alat komunikasi yang berbasis elektronik. Teknologi komunikasi seperti radio, telepon, televisi, komputer sampai dengan internet menjadi tonggak utama dimulainya era baru dalam proses terjadinya komunikasi. Pada era inilah komunikasi manusia tidak hanya mengandalkan satu panca indra saja sehingga proses komunikasi menjadi semakin kompleks, bebas dan tak terbatas. Jarah dan waktu tidak lagi menjadi penghalang untuk tetap menjalin komunikasi antar sesama manusia.
Setiap era memiliki karakteristik komunikasi masing-masing yang pada akhirnya akan membentuk pola-pola komunikasi tersendiri. Diera elektronik atau bahkan sekarang sudah masuk kepada era digitalisasi, pola-pola komunikasi manusia semakin beragam apalagi ditengahi dengan adanya media massa dan media sosial, secara tidak sadar manusia sudah masuk kepada sistem komunikasi dari alat atau teknologi yang telah mereka ciptakan. Teori determinisme teknologi  menegaskan bahwa perkembangan teknologi komunikasi akan berpengaruh besar terhadap perubahan masyarakat. Kita lihat sekarang tidak ada aspek kehidupan manusia yang tidak tersentuh oleh teknologi mulai dari dunia ekonomi, politik, sosial budaya sampai agama pun tak lepas dari terpaan teknologi. Inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi pola-pola komunikasi dalam masyarakat.
Teringat dulu jika kita ingin mencurahkan perasaan atau pun ketika kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang jauh sehingga terhalang oleh jarak dan waktu, kita hanya bisa mengirim pesan yang tertulis dalam sepucuk surat dan menunggu balasan yang tidak jarang bisa memakan waktu sampai berhari-hari. Namun sekarang semua itu seakan-akan dapat dipapas habis dengan adanya perkembangan teknologi. Seseorang bisa dengan cepat dan mudah mengirim pesan yang ingin disampaikannya kepada orang lain tanpa menghiraukan lagi jarak dan waktu di antara mereka feedback-nya pun cenderung cepat meskipun jaraknya sangat jauh. Kecepatan penyampaian pesan tersebut tak lepas dari adanya sarana teknologi komunikasi sebagai penunjangnya yang kita kenal sekarang ini seperti email, sms, dan beberapa aplikasi social media bahkan sarana penyampai pesan masal seperti media masa baik yang berbentuk elektronik maupun cetak seperti televisi, radio, koran, majalah dan lain sebagainya. Dengan adanya sarana-sarana tersebut, arus informasi dan komunikasi semakin luas dan tak terbatas siapa pun, kapan pun dan di mana pun bisa mengakses informasi dan berkomunikasi dengan sesamanya.
Bukan hanya dalam aspek itu, perkembangan teknologi komunikasi juga bisa dirasakan dalam keseharian kehidupan manusia yang lainnya. Jika di milenium pertama atau kurun waktu 1000 tahun yang  lalu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara barter atau saling bertukar barang sesuai dengan yang diperlukan, di milenium baru atau milenium kedua ini manusia dengan mudah dan cepatnya mengakses kebutuhan mereka. Dengan terciptanya uang yang kemudian berinovasi diciptakannya ATM (Anjungan Tunai Mandiri) orang-orang tidak perlu lagi membawa uang ketika bepergian dan berbelanja hanya cukup membawa sebuah kartu ATM yang tentunya masih ada saldo di dalamnya maka dia dengan mudah untuk bertransaksi baik membeli barang, mengirim uang, atau pun hanya mengecek rekening tabungan mereka tanpa harus dilayani oleh pegawai bank yang bersangkutan. Bahkan tak cukup sampai di situ perkembangan teknologi komunikasi memberikan terobosan lagi dengan diciptakannya bidang-bidang kehidupan manusia yang berbasis elektronik seperti e-banking, e-goverment, e-commerce bahkan KTP pun sekarang ini sudah berbasis elektronik (e-KTP). Dengan adanya e-banking seseorang tidak perlu datang ke bank dan mengantri  untuk melakukan transaksi perbankan sehingga bisa dilakukan di mana saja, kapan saja asalkan bisa terkoneksi dengan internet. E-goverment juga memberikan kemudahan bagi warga negara atau masyarakat ingin selalu update perkembangan pemerintahan tanpa harus berkunjung langsung ke gedung pemerintahan. Begitu pun dengan e-commerce memberikan peluang yang tak terbatas bagi pengusaha-pengusaha atau seseorang yang sedang merintis bisnis karena memberikan peluang pasar yang tak terbatas, begitu juga bagi konsumen atau pembeli bisa dengan mudah membeli barang tanpa haru pergi ke toko atau tempat barang yang bersangkutan.
Dari realitas-realitas di atas, perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini sekan-akan telah menghegemoni individu atau bahkan masyarakat. Seseorang dipaksa untuk masuk ke dalam sistem yang sudah dirancang sedemikian rupa. Sehingga teknologi memiliki kekuatan yang besar untuk membentuk masyarakat. Masyarakat akan berubah tergantung inovasi teknologi seperti apa yang menerpa mereka dengan kata lain masyarakat akan berevolusi sesuai dengan evolusi teknologi. Berbicara dampak pastinya akan ada dampak positif dan dampak negatif, namun titik tekan yang lebih utama adalah seberapa jauh teknologi buatan manusia menghegemoni atau menguasai manusia itu sendiri. Karena melihat fakta-fakta dewasa ini tidak ada aktivitas manusia yang tidak tersentuh oleh teknologi dimulai dari bangun tidur yang dibangunkan oleh alarm sampai tidur kembali dengan memakai selimut tebal dan mematikan lampu kamar semuanya tak lepas dari terpaan teknologi.
Kembali lagi kepada teori determinisme teknologi bahwa karena adanya perkembangan teknologi komunikasi memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan masyarakat. Pada dasarnya teknologi tersebut dikembangkan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan manusia dengan mudah, mempercepat proses kerja, meminimalisir beban pengeluaran dan  lain sebagainya. Namun hal yang ditakutkan adalah manusia menjadi ketergantungan dengan teknologi yang mereka ciptakan, diperbudak oleh teknologi, yang pada akhirnya teknologilah yang akan membentuk masyarakat sehingga merusak sifat alamiah manusia sebagai makhluk sosial. Misalnya orang lebih sibuk mengurusi kehidupan sosialnya di dunia maya dari pada kehidupan nyata, anak-anak lebih suka bermain game online dan berinteraksi dengan sesama gamer di dunia online ketimbang bermain langsung yang bisa menggerakkan anggota fisiknya, orang tua yang menanyakan kabar anaknya hanya cukup melalui interaksi lewat telepon, orang tua lebih memilih memasukkan anaknya ke sekolah yang full day agar mereka dapat lebih fokus menjalankan bisnisnya.  meminta maaf kepada teman cukup hanya dengan menggunakan sarana media sosial yang kita tidak tahu feedback apa yang direspon oleh teman kita yang isyarat-isyarat verbalnya tidak kita ketahui.
Konstruksi budaya masyarakat selain berubah karena proses kognitif manusia yang dipengaruhi lingkungan semakin berkembang, teknologi yang mereka ciptakan juga turut memberikan sumbangan besar terhadap perubahan konstruksi budaya tersebut. Pola komunikasi masyarakat dulu bisa dikatakan lebih mengedepankan face to face atau bertatap muka secara langsung. Namun pola komunikasi sekarang lebih kompleks karena banyak sekali alat yang bisa digunakan untuk berkomunikasi sehingga tingkat keefektifan komunikasi pun juga beragam. Inilah yang menjadi permasalahan dalam masyarakat apalagi jika sudah bersinggungan dengan proses komunikasi dimediasi media masa pesan-pesan yang disampaikan akan lebih luas dan cenderung dikuasai oleh pihak-pihak tertentu.

Maka dari itu sebagai manusia modern yang mau tidak mau akan selalu bersinggungan dengan teknologi konsep bijak menggunakan teknologi adalah jalan keluarnya. Jangan sampai teknologi menguasai kita sehingga kita tak berdaya dibuatnya. Teori uses and gratification barang kali bisa menjadi acuan kita dalam menjalani kehidupan yang serba berteknologi ini. Gunakanlah  teknologi sesuai kebutuhan sehingga manfaatnya akan lebih terasa.

Komentar